Thursday, August 21, 2025
Gambar Ilustrasi AI
Opini , Sapa / February 20, 2025

Dunia di Persimpangan Jalan, Akan Kemana Indonesia?

Oleh : Kaka Suminta

Perkembangan terkini di Eropa dan juga di berbagai belahan dunia lain, dengan episentrumnya di Ukraina, dengan isu masalah keamanan dan hubungan antar negara-negara Eropa dengan Rusia yang sudah berlangsung lebih dari 3 tahun, serta perubahan sikap Amerika Serikat pasca kembalinya Donal Trump ke gedung putih memberi pertanda semakin jelas tentang perubahan besar geopolitik dan berubahan besar lainnya di dunia. Perkembangan yang tidak boleh diabaikan oleh negara manapun, karena apsti akan memiliki imbas langsung maupun tidak langsung.

 

Banyak orang bertanya soal akan seperti apa perubahan dunia di abad 21 ini, sebuah abad yang ditandai dengan perkembangan cepat di bidang teknologi, khususnya teknologi informasi yang super cepat, terjadinya pergeseran ekonomi dunia, dengan kehadiran Cina sebagai salah satu pemain ekonomi besar dunia, meninggalkan beberapa negara besar lainnya yang sebelumnya didominasi negara-negara Barat, yakni Eropa Barat dan Amerika utara.

 

Dibarengi dengan Perkembangan demografi dengan menyusutnya populasi di negara-negara maju tetapi jumlah penduduk dunia semakin besar pada angka sekitar 8 milyar jiwa, isu perubahan iklim dan lingkungan hidup, isu soal migrasi yang kurang atau lebih dipengaruhi perubahan yang disebutkan sebelumnya. Semua perubahan itu akan berkonsekwensi pada perubahan hubungan antar bangsa dan antara manusia.

 

Kembali pada apa yang terjadi di Eropa yang tercermin dari panggung konferensi keamanan dunia di munich, Jerman. Disana kita disuguhi dua hal utama, pertama adalah soal perubahan sikap Amerika Serikat (AS) terkait dengan hubungannya dengan negara-neghara sekutunya termasuk kaitannya dengan NATO, kedua adalah soal bagaimana AS memandang dan menyodorkan proposal untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia, yang lebih tepat disebut invasi Rusia ke Ukraina. Dalam bahasan ini akan dikaitkan dengan perubahan yang terjadi tersebut serta bagaimana posisi Indonesia.

 

Mengaitkan apa yang terjadi di dunia internasional khsusunya perubahan sikap yang drastis dari AS, serta tanggapan negara-negara lain di dunia adalah sebuah keniscayaan, karena sejarah mengatakan bahwa Indoensia lahir dari kancah pergolakan dunia yang berinteraksi dengan dinamika internal di Indonesia sendiri. Kemerdekaan Indonesia erat kaitannya dengan perang Asia Timur Raya yang merupakan bagian dari perang dunia kedua. Lahirnya Orde baru bersamaan dengan hadirnya perang dingin Barat dan Timur dan Runtuhnya Orba bersamaan dengan berakhirnya perang dingin dintandai dengan runtuhnya Uni Soviet tahun 1991.

 

Sebelum membahas lebih jauh soal perubahan besar yang terjadi di Eropa ada baiknya kita melihat apa yang sedang terjadi di Indonesia sebagai gambaran eksisting sebelum nanti dikaitkan dengan perubahan dan potensi perubahan yang terjadi di dunia. Sebagaimana disebutkan sebelumnya berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998 bersamaan dengan persemaian demokrasi di berbagai negara di dunia, pasca runtuhnya Uni Soviet, yang salah satu negara bagian utamanya kini menjadi Rusia.

 

Saat itu diawali dengan krisis ekonomi yang melanda dunia dan negara-negara Asia, khsuusnya ASEAN mengalaminya dengan sangat parah. Di Indonesia sendiri mengalami inflasi parah dengan dua indikator, yakni melemahnya rupiah yang terjun bebas dan mengalami penurunan nilai drastis, turunnya produk domestic dan pendapatan perkapita yang terkoreksi sampai separuhnya. Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa di kancah global tak ada teman yang abadi, Suharto yang naik dengan dukungan Barat untuk membendung komunisme di Asia Tenggara, pada saat tidak dibutuhkan juga ditinggalkan dengan alasan demokratisasi.

 

Demokrasi yang disuarakan melalui reformasi diikuti dengan perkembangan dramatis yang pada intinya melakukan rekonstruksi kelembagaan negara disesuaikan dengan standar pemerintah demokrasi, bahkan jeauh lebih maju disbanding dengan praktek dan kelembagaan demokrasi di negara yang sudah mapan berdemokrasi. (Bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *