Amerika Siap Berperang?

Jakarta, Berpacu–Beberapa pernyataan dan kebijakan pemerintahan Trump dan wakilnya JD Vance seakan mengindikasikan bahwa Amerika bersiap untuk berperang, setelah Trump nmenyatakan perang tarif ke seluruh dunia, menganeksasi Panama lalu akan menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke 51 dari negara ferderal Amarika Serikat. Kini wakinya JD Vance melontarkan kecaman keras kepada Eropa, dengan menyerang kebijakan imigrasi dan kebebasan berbicara.

Publik dunia jadi menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi dengan Amerika saat ini, apakah hal itu menunjukan kepercayaan diri sebagai negara adikuasa, atau sebenarnya merupakan signal semankin terpuruknya negara yang selama ini menjadi kekuatan nomor satu di dunia, terutama sejak runtuhnya Uni Soviet tahun 1991, jelang pergantian milenium. Setidaknya kebijakan dan pernyataan dua pimpinan negara Paman Sam itu cukup keras dan berbeda dari fatsun komunikasi politik Amerika Serikat selama ini.

Kita tidak bisa menduga dengan tepat arah dari semua itu, karena kita belum bisa memastikan kelanjutan dari pernyataan-pernyataan yang sedikit banyak mengejutkan dunia. Bisa saja hal itu hanya merupakan move dari pemerintahan Trump, yang pada dasarnya lebih ditujukan untuk menarik perhatian dunia, termasuk pernyataan Trump soal perdamaian di Ukraina dan Jalur Gaza. Namun jika itu tujuannya, tentu saja terlalu besar taruhannya bagi Amerikan untuk mepermainkan opini yang sekasar itu.

Atau bisa jadi itu merupakan signal kegelisahan Amerika secara keseluruhan menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat di bidang ekonomi dan teknologi, yang memicu kepanikan di negara adidaya tersebut. Jika demikian halnya itupun tetap terlalu beresiko dengan membuat kebijakan dan pernyataan yang dinilai malah bisa menjauhakan Amerika dari pergaulan dunia.

Apalagi melihat kondisi dalam negeri Amerika saat ini, yang mengalami apa yang disebut dengan fenomena buble utang Amerika akibat “mempersenjatai dolar” dalam kebijakan ekonomi dan moneternya, artinya sebenarnya kuatnya dolar amerika saat ini akibat dari fenomena gelembung akibat penggunaan dolar sebagai mata uang dunia.

Masih banyak pertanyaan yang bisa diajukan melihat perkembangan Amerika saat ini, yang tetap mengkhawatirkan bagi dunia, karena keruntuhan Amerika menjadi benban, to big to fail bagi dunia (Pen)